KlinikStrokeNusantara.com

Selasa, 08 Agustus 2017

ANAK KECIL LEBIH TAHAN?

Pada dasarnya, mekanisme benturan pada anak kecil sama seperti pada orang dewasa. “Namun struktur otak anak kecil masih banyak air, jadi ada keuntungan dan kerugiannya,” terang Juwono.

Kerugiannya adalah terlalu banyak cairan membuatnya lebih gampang terjadi pembengkakan otak. Sedangkan keuntungannya, ia menambahkan, ukuran tengkorak anak cenderung kecil dan masih bisa membesar. “Saat terjadi perdarahan, masih ada kesempatan kepalanya membesar hingga jiwanya pun bisa tertolong.”

Selain itu, perkembangan otak anak masih bisa berkembang sampai usia 6 tahun. “Jika usia 1-2 tahun mengalami cedera kepala, kesempatan untuk tumbuh terhambat karena ada cacat di otak. Tapi di satu sisi, pemulihannya akan lebih bagus dan cepat. Contoh, pada kecelakaan pesawat, biasanya bayi  justru tertolong jiwanya.”


Sementara pada orang dewasa, tulang tengkorak sudah tertutup. Alhasil saat ada pembengkakan hebat di jaringan otak, tekanan darah meninggi dan kepala tidak bisa lagi mengembang. Kalau tekanannya tinggi sampai terkena batang otak, napasnya bisa langsung berhenti.” @Nove

DEMAM USAI MELAHIRKAN, AWAS INFEKSI NIFAS

Ani, ibu muda, mengeluh badannya terasa meriang usai melahirkan anak pertamanya. Suhu tubuhnya tinggi, namun dia merasa menggigil. Perasaannya serba tidak enak, keringat dingin keluar dari tubuhnya.

“Jika seorang wanita mengalami demam sehabis melahirkan, bisa jadi dia mengalami infeksi nifas. Yaitu peradangan akibat masuknya kuman ke dalam alat genital. Sewaktu proses persalinan dan nifas,” ujar spesialis penyakit kandungan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, Soffin Arfian, saat berbicara tentang infeksi nifas di RS PKU Muhammadiyah, beberapa waktu lalu.

Pada umumnya, jelas Soffin, penyebab demam pada ibu yang baru melahirkan adalah infeksi nifas. Meskipun kemungkinan penyebab lain di luar alat genital harus pula dipertimbangkan. Yang perlu diperhatikan, jika demamnya diakibatkan infeksi nifas, perlu diketahui lebih lanjut apakah infeksi itu hanya terjadi pada tempat masuknya kuman atau telah menjalar ke tempat lain.


Guna menentukan jenis obat yang pas, dapat dilakukan dengan cara mengambil getah vagina bagian atas. Dan, untuk menghindari infeksi nifas, pencegahan dilakukan sejak masa kehamilan hingga saat persalinan dan nifas. (FR/V-2) 

ARSENIK DAN BAYI

BAYI yang meminum susu formula memiliki kadar arsenik lebih tinggi. Sebuah studi yan digagas Kathryn Cottingham dari Dartmouth College, AS, menemukan kadar arsenik pada bayi berusia enam minggu 7,5 kali lebih tinggi daripada bayi yang meminum air susu ibu (ASI).


Penelitian melibatkan 72 bayi di Negara Bagian New Hampshire. Hasilnya kadar arsenik dalam susu formula dan air keran sangat tinggi. Cottingham menyarankan para ibu menyusui bayi untuk mengurangi kadar arsenik. Arsenik dapat menyebabkan kanker dan kerap dikaitkan dengan kematian, penyusutan bobot bayi lahir, dan perkembangan otak. Penelitian itu diterbitkan dalam Journal Environmental Health Perspectives. (AFP/Fox/X-4)

BALITA TEWAS DISIKSA AYAH IBU

Gara-gara Rewel dan Kerap Nangis. Usai Pemakaman Orangtua Ditangkap.

BOGOR (Pos Kota) – Nasib yang dialami Yeolghi Recardo sungguh membuat pilu. Bukan belai kasih yang dirasakan, sebaliknya ayah dan ibunya  sampai hati menyiksa anak ini sampai tewas.

Yeolghi, bocah 3 tahun yang tinggal di Kp Momonot RT 2/RW 11, Desa Tlanjung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tewas akibat benturan serta pukulan benda tajam. Dia meninggal setelah dua hari dirawat di RS Sentra Medika, Citeureup, Bogor. Hasil pemeriksaan medis dokter, korban mengalami luka dalam di bagian kepala dan organ tubuh bagian perut.

Ida, pengasuh Yeolghi, menceritakan kejadian ini bermula pada Rabu 23 November lalu korban rewel dan kerap menangis. AA, 25, ayah kandung korban, kesal dan memukuli bocah lelaki itu hingga memar di bagian kepala dan kening.

Parahnya, korban bukannya mendapat pembelaan dari sang ibu, SP, 24, ia justru kembali dianiaya oleh si ibu sampai tak sadarkan diri. Anak malang ini kemudian dibawa ke rumah sakit.

“Meski sempat mendapat perawatan, dia akhirnya meninggal dunia,” kata Ida yang telah dimintai keterangan oleh penyidik, Sabtu (26/11).

AYAH IBU DITAHAN
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, AA dan SP jadi tersangka dan ditahan setelah polisi memperoleh hasil otopsi dari rumah sakit dan keterangan saksi serta petunjuk di lokasi kejadian.

“Kedua orangtua korban ikut pemakaman. Setelah itu kami periksa dan sekarang sudah berstatus tersangka. Mereka mengakui perbuatannya, “ kata AKP Bimantoro.

Menurut Bimantoro, motif kekerasan ini dipicu masalah ekonomi dan ayah korban karyawan garmen melampiaskan kekesalan pada anaknya. Pasangan suami istri asal luar Jawa itu mengontrak rumah di Kampung Momonot RT 2/11, Desa Tlanjung Udik.

Kasus ini terkuak setelah polisi mendapat laporan dari rumah sakit ada balita mengalami luka tak wajar. Bripda Dodi Romansah, Aipda Dewi Rosidah serta Bripda Sherly, tiga penyidik PPA Polres Bogor datang mengecek ke RS Sentra Medika.

“Bripda Dodi memeriksa tubuh korban dan ditemukan ada beberapa luka lebam di paha kiri dan kanan, dua luka benjol di dahi kiri dan kanan,” kata AKP Bimantoro.


Kedua tersangka yang kini sudah ditahan di Mapolres Bogor terancam Pasal 80 UU No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan/atau denda Rp 3 miliar serta ditambah sepertiga dari hukuman karena pelakunya orangtua.  (bu/ird)

9 CARA BERDAMAI DENGAN BABY BLUES

Usai melahirkan merasa emosi turun naik hingga terkadang tiba-tiba marah atau menangis? Bisa jadi Anda terkena baby blues. Apa gejalanya dan bagaimana penanganannya?

Beberapa hari ini, Rere tampak uring-uringan. Ia gampang marah,. Terkadang tiba-tiba menangis. Padahal, seminggu lalu ia tampak bahagia lantaran berhasil melahirkan jabang bayi dengan proses normal. Rasa lelah bersalin tak terasa begitu memeluk buah hati tercinta.

Sayangnya, kini muncul perasaan moody dan emosionalnya tak stabil. Hhmm.. boleh jadi, ia mengalami baby blues. Ya, dalam proses adaptasi menjadi seorang ibu baru, di minggu-minggu pertama terjadi perubahan hormonal dan psikis yang menyebabkan terjadinya baby blues.

Menurut Fonda Kuswandi, S.Psi., Praktisi Hypno-birthing. Hypnobreastfeeding. Hypnoparenting dari Pro V Clinic Holistic Health Care Jakarta, setelah melahirkan hormon-hormon kehamilan menurun drastis. Lalu, diganti dengan produksi hormon-hormon untuk menyusui. Nah, fluktuasi atau perubahan hormonal dalam tubuh ini bisa menimbulkan efek kurang  nyaman. Alhasil, memicu perasaan-perasaan negatif.

Penyebab lain munculnya baby blues adalah kondisi psikologis ibu baru, misalnya ada rasa kecewa, rasa bersalah atas proses persalinan yang baru saja dilewati, mengalami kesulitan menyusui, khawatir dirinya tak bisa menjadi ibu yang baik bagi bayi, kelelahan, kewalahan berperan sebagai ibu baru.

Munculnya kendala psikis tersebut kemungkinan karena kurangnya persiapan mental dalam menghadapi berbagai kemungkinan ketika “berperan ganda”, baik itu mengurus suami, diri sendiri maupun merawat bayi. Apalagi ia mendapati hal-hal yang belum pernah ia alami dalam mengasuh dan merawat si Kecil. Bagi sebagian ibu baru. Ini tentunya dapat menimbulkan masalah.

Ragam Gejala
Ada beberapa gejala khas dari baby blues ini, tiga di antaranya:

Merasa Bosan, Sedih dan Lelah
Usai melahirkan, ibu merasa bosan karena yang dihadapinya sehari-hari hanyalah seputar merawat dan mengasuh bayi yang ternyata cukup merepotkan. Apalagi jka tak ada siapa pun yang membantu. Efeknya ibu mengalami kelelahan yang luar biasa, kurang istirahat, Ingin tidur tapi tidak bisa tidur, bahkan insomnia. Akibatnya ibu pun bisa mengalami penurunan konsentrasi.

Di sisi lain, bayi yang semula manis kini sering rewel dan menangis tiada henti. Semua cara sudah dikerahkan, tapi si Kecil tetap saja menangis. Alhasil, ibu ikut-ikutan sedih bahkan menangis. Rasa kecewa atau kesal bercampur aduk karena segala upaya yang sudah dilakukan ternyata tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Mudah Marah, Tersinggung, dan Lebih Sensitif
Kala melihat bayi sering menangis bahkan mengalami muntah, misalnya, dan sebagainya, ibu secara tak sadar malah memarahi atau membentak si Kecil. Di sisi lain, suami biasanya bingung kenapa istrinya jadi sensitif dan mudah tersinggung. Sang ibu jadi tambah kesal karena suami tak berusaha membantu menyelesaikan problem yang dihadapinya. Intinya, ibu menjadi tidak sabar, mudah marah, dan mudah terpancing emosinya.

Merasa Terasing, Bersalah, dan Malu
Selama berada di RS, begitu usai melahirkan, ibu mendapatkan perhatian penuh dari keluarga, kerabat, teman dan lainnya. Namun, begitu pulang ke rumah kondisi bisa berubah 180 derajat. Ibu kurang mendapat perhatian dari lingkungan terdekat dan harus mengurus bayi lebih intens dari siapa pun. Masalah bisa makin bertumpuk tatkala ibu menemui kesulitan dalam memberikan ASI misalnya, sementara tuntutan mengurus kebutuhan suami dan diri sendiri harus tetap dipenuhi.

Bayangan semula yang terasa menyenangkan kini menyergap dalam bentuk aneka kerepotan. Akibatnya, ibu merasa terasing. Belum lagi bila orangtua atau mertua banyak memberi komentar atau terlalu ikut campur soal pengurusan anak hanya karena merasa lebih berpengalaman. Hal-hal semacam ini gampang membuat ibu semakin bingung. Dalam hati, muncul rasa bersalah sekaligus malu bila dikomentari kurang terampil mengurus anak dan sebagainya.  

9 Penanganan Tepat
Baby blues bisa dikatakan ringan jika berlangsung kurang lebih 2-3 minggu pascapersalinan. Jika tak tertangani dengan baik dan sampai tuntas, ada kemungkinan ibu mengalami depresi pascapersalinan dan sebaiknya segera mencari bantuan profesional agar bisa segera diatasi.

Agar tidak berujung menjadi depresi, sebaiknya dilakukan upaya penanganan segera. Berikut di antaranya:

Dukungan Orang Terdekat
Dukungan suami, orangtua, mertua sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, penting sekali peran serta orang-orang terdekat untuk membantu meringankan tugas ibu mengasuh/merawat sang bayi dengan cara bagi-bagi tugas. Dengan begitu, beban yang dipikul jadi jauh lebih ringan.

Selama 2 minggu pascamelahirkan, suami sebaiknya mendampingi istri tercinta, Mengapa? Karena di masa ini ibu tengah beradaptasi dengan bayi dan segala permasalahannya. Bila masa ini terlewati dengan baik biasanya kendala pengasuhan dan perawatan bayi bisa teratasi. Yang tak kalah penting suami seharusnya mengerti kondisi istri setelah  melahirkan. Suami harus lebih sabar dan mengerti jika istrinya jadi uring-uringan. Cobalah pahami masalah yang dihadapi dan bantulah mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

Berbicara Pada Orang-orang yang Dipercaya
Berbagi masalah dengan orang-orang yang dipercaya seperti teman, saudara, orangtua atau sesama ibu yang pernah mengalami hal serupa tentu bisa membantu. Ya, Anda dapat mencari support group sehingga tak merasa sendirian. Ibu bisa bertukar pikiran mengenai cara-cara mengatasi keluhan psikis yang dialami. Meski Anda sudah banyak membaca literatur tentang cara mengatasi sindrom tersebut, adakalanya teori yang didapat berbeda dari kenyataan masalah yang dihadapi.

Menuliskan Perasaan di Jurnal
Selain berbagi atau curhat dengan orang terdekat atau yang dipercaya, ibu juga dapat menuliskan perasaan di jurnal. Apa yang beban dalam pikiran tuangkan sehingga sedikit demi sedikit terasa ringan. Pada orang tertentu, menumpahkan kendala yang sedang dihadapi dalam bentuk tulisan, terasa sangat membantu.

Menghirup Udara Segar dan Pola Makan Bergizi
Suasana bosan setiap hari di rumah dengan merawat sang jabang bayi sesekali perlu diubah suasananya. Cobalah menghirup udara segar di pagi hari, misalnya, hal sederhana ini sudah bisa sangat membantu.

Jaga Pola Makan Sehat
Mengasuh dan merawat si Kecil bukan berarti Anda jadi lupa dan melewatkan makan. Tetaplah untuk makan secara teratur sesuai jadwal. Sesuaikan porsi dan tak lupa upayakan untuk mengonsumsi makanan bergizi. Dengan begitu, kondisi tubuh itu tetap fit dan prima.

Melakukan Meditasi dan Relaksasi
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah melakukan meditasi dan relaksasi secara rutin. Diharapkan ibu akan merasakan ketenangan, tentram dan damai meski dihadapkan dengan persoalan mengasuh si Kecil yang notabene dibilang merepotkan, Ibu justru jadi akan mudah menangani kendala pengasuhan si Kecil.
    
Mencari Bantuan untuk Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga
Ada baiknya juga mencari asisten rumah tangga yang mengurus urusan lain di rumah. Dengan begitu, ibu terfokus untuk merawat sang jabang bayi. Tidak semua urusan rumah ibu harus selesaikan karena beban sudah terbagi.

Menurunkan Standar
Ya, namanya juga ibu baru, pasti segala sesuatunya perlu proses pembelajaran. Tidak tiba-tiba bisa terampil mengurus dan merawat bayi. Meski ibu sudah berusaha semaksimal mungkin, wajar saja bila ada kekurangan di sana-sini. Tak perlu berharap segala sesuatunya sempurna. Justru ini membuat ibu jadi tertekan dan merasa terbebani.  

Konsultasi pada Profesional
Jika masih belum mendapat solusi yang memuaskan, pilihan alternatifnya adalah konsultasi pada yang ahli, misalnya psikolog yang dapat membantu mencarikan jalan keluar dari masalah seputar pascapersalinan. Berkonsultasi dengan pakar membuat ibu setidaknya berpikir bahwa persoalan yang dihadapi bukanlah sesuatu yang “abnormal”, melainkan wajar.

Cegah Baby Blues
Nah, untuk mengantisipasi hal itu, yang terpenting adalah persiapan jauh-jauh hari, termasuk di dalamnya persiapan mental, fisik, bahkan finansial. Perbanyaklah pengetahuan atau informasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, pengasuhan bayi dan sebagainya. Dengan begitu, permasalahan kehamilan ataupun kendala setelah melahirkan setidaknya bisa teratasi dengan baik.


Beberapa hal konkret yang bisa dilakukan di antaranya rutin melakukan meditasi, relaksasi hypnobirthing, yoga kehamilan, menjaga pola makan agar tetap seimbang sejak merencanakan kehamilan dapat membuat kondisi bisa lebih stabil baik dari sisi fisik, pikiran, dan kejiwaan, sehingga bisa membantu menjadi lebih tenang, pasrah, dan bisa memperkecil kemungkinan terjadinya baby blues. @Hilman Hilmansyah      

Sabtu, 18 Maret 2017

PENGALAMAN MIKE LEWIS MENGURUS ANAK TANPA “BABYSITTER”

Selama 1 bulan artis Mike Lewis (32) mengurus Kenzou Leon Bleszynski (3), buah hatinya dari pernikahannya dengan Tamara Bleszynski. Hebatnya, Mike seorang diri dalam mengurus Kenzou, bahkan tanpa bantuan babysitter. Inilah keseruan dan kebahagiaan Mike selama mengurus anaknya.


Setelah bercerai dengan Tamara Bleszynski, Mike Lewis harus berpisah dengan Kenzou, yang tinggal bersama Tamara. Pertemuan Mike dengan anak semata wayangnya itu makin jarang setelah mantan istrinya itu menetap di Bali. Mike hanya bertemu Kenzou jika berkunjung ke Pulau Dewata. Meski begitu komunikasi Mike dengan Kenzou tidak pernah putus. Mike rajin menelepon Kenzou untuk mengetahui perkembangannya.

“Saya sering komunikasi dengan Kenzou lewat telepon, kadang juga lewat Skype. Dengan cara ini saya bisa mengetahui tumbuh kembang Kenzou, selain itu juga bisa mengurangi rasa rindu saya padanya,” tutur Mike yang ditemui usai syuting talk show Sarah Sechan (NET). Mike bercerita dengan bangga, perkembangan anaknya sangat pesat. “Bicaranya makin pintar, tidak bisa diam. Dia juga pandai merayu saya agar dibelikan sesuatu,” ucap Mike yang merayakan ulang tahun setiap 22 Oktober sambil tersenyum.

Mengajari Berenang
Mike bersyukur, meski sudah bercerai dengan Tamara, komunikasinya ibu Kenzou terjaga. Ia berterima kasih kepada Tamara yang selalu memberi kesempatan kepadanya untuk bertemu dengan anaknya. Bahkan, saat Mike berlibur di Bali, Tamara memperbolehkan Kenzou menginap bersama Mike.

“Beberapa minggu lalu, saya berlibur di Bali. Selama 1 bulan saya mengurus Kenzou seorang diri. Saya mengurus anak saya hanya seorang diri, tanpa bantuan babysitter,” ungkapnya. Selama sebulan penuh ia hanya berdua Kenzou. Selama sebulan juga mengurus Kenzou seperti memandikannya, memakaikannya baju, menyuapinya, mencuci pakaiannya, dan mengajaknya bermain. “Ini pengalaman yang luar biasa dan tidak bisa saya lupakan. Selama satu bulan saya mengurus Kenzou. Ternyata, saya bisa juga berperan sebagai ayah dan ibu Kenzou,” Mike berbagi pengalaman mengurus anak.

Repot dan panik sering dialami selama mengurus anaknya. Beruntung Kenzou tidak rewel. “Repotnya, kalau Kenzou sudah bermain sambil loncat-loncatan . Semua berantakan. Awalnya, saya sempat panik, tapi lama-lama saya sudah terbiasa, hahaha,” Mike mengulas kebiasaan Kenzou. Setelah lelah bermain, Kenzou terlelap. Saat itulah Mike kembali menata kamar. Lelah? Pasti. Namun rasa lelah itu lenyap saat Mike memandang wajah Kenzou yang tertidur pulas. “Kenzou itu seperti saya waktu kecil. Tidak bisa diam,” ucap pemain film Suster Ngesot.

Meski kebersamaan mereka secara penuh sebulan saja, Mike merasa Kenzou makin dekat dengannya. “Saya juga semakin tahu karakter Kenzou,” imbuhnya. Mike berharap bisa lebih sering bersama Kenzou.  

Minggu, 05 Maret 2017

5 Pilihan Karier Untuk Pencinta Bayi

Dalam menentukan arah karier, rasanya tak ada yang lebih menyenangkan daripada melakukan atau mengerjakan sesuatu yang berhubungan  dengan apa yang kita sukai. Banyak dari Anda yang mungkin senang  bekerja dengan anak-anak terutama bayi dan balita. Anda pun bisa memilih beberapa jenis pekerjaan yang berhubungann dengan mereka.  Tidak hanya menyukai apa yang Anda kerjakan dan dibayar, Anda pun bisa menjadi bagian dari sejarah hidup mereka bahkan sejak dini. Berikut beberapa pilihan karier bagi Anda pencinta bayi.


Ingin fokus ke bayi, Anda bisa memilih perawat kebidanan.

S  Sonografer. Jika Anda menyukai bayi, Anda kemungkinan menyukai karier yang mempertemukan Anda dengan mereka di tahap dini kehidupan mereka. Sonografer salah satunya. Seorang sonographer memiliki kehormatan dan hak istimewa untuk membantu orang  tua melihat anak-anak mereka dalam kandungan, menggunakan teknologi ultrasonografi (USG). Betapa menyenangkan dan mengharukannya momen ini, saat pasangan orangtua melihat anak mereka untuk kali pertama.

Sonografi sendiri bidang yang cukup besar. Anda harus belajar untuk menjadi ahli sonogram kebidanan. Anda melakukan lebih dari sekadar menyediakan gambar janin untuk orang tua. Ini pekerjaan yang sangat serius karena juga dapat membantu mengungkap masalah dengan kehamilan atau dengan Janin.

2.       Dokte Kandungan
Pekerjaan lain yang membuat Anda bertemu anak-anak di awal hidup mereka adalah dokter kandungan. Seorang dokter kandungan adalah pengasuh utama bagi wanita selama kehamilan dan terutama saat proses persalinan. Anda akan membantu kelangsungan sebuah momen yang berharga, yaitu kelahiran anak ke dunia. Menyaksikan orang tua kali pertama mendengar tangis anak dan menggendong anak, kebahagiaan tak tenilai
Agar ahli dalam pekerjaan ini, Anda harus menempuh studi di sekolah kedokteran yang tidaklah mudah. Karier Anda pun melibatkan banyak langkah dan tugas selain membantu bayi terlahir ke dunia. Misalnya memastikan kondisi ibu dan janin dalam keadaaan baik, sejak awal si ibu berkonsusltasi dengan Anda mengenai kehamilannya.

3.       Bidan
Selain dokter kandungan, bidan juga besar jasanya dalam kelahiran bayi di posyandu, puskesmas, klinik kecil, atau bahkan di rumah. Bidan merupakan profesi tenaga kerja medis terlatih yang mendampingi seorang calon ibu baik selama proses kehamilan, melalui proses persalinan, serta memberikan perawatan setelah melahirkan kepada ibu dan anak. Pada umumnya, bidan mendampingi dan memberikan dukungan bagi para calon ibu yang mengingingkan proses persalinan alami. Dukungan di sini baik secara emosional  maupun secara perawatan fisik.

4.       Dokter Anak
Jika Anda tertarik pegang andil pada tahap berikutnya dalam kehidupan seorang anak, pekerjaan sebagai seorang dokter anak tepat bagi Anda. Pekerjaan dokter anak melibatkan keterampilan Anda dalam mengevaluasi dan mendiagnosis penyakit serta mengikuti perkembangan anak pada umumnya.
Sebagai dokter anak, Anda berkesempatan untuk berbagi banyak kegembiraan dengan orang tua dan bayi mereka, saat melihat sang bayi  tumbuh dengan sehat. Selain menjaga kesehatan bayi, Anda juga mendeteksi dan mengobati penyakit yang bisa berefek jangka panjang pada bayi.

5.       Suster
Sebagai seorang perawat , tentu banyak kesempatan bagi Anda untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak. Dalam pekerjaan rutin mereka, perawat bekerja dengan orang-orang dari segala usia, termasuk bayi. Bila Anda ingin fokus ke bayi, Anda bisa memilih perawat kebidanan yang khusus menangani bayi.  

5 Kesalahan Pilih Pengasuh Anak


Sebaiknya Anda tahu, sejumlah kesalahan tanpa sadar yang paling sering dilakukan para orangtua terhadap sosok pengasuh Si Kecil. Berikut daftar kesalahannya!

1.       Tidak menghargai jerih payah pengasuh baru untuk jam-jam tambahan yang dihabiskannya sebelum resmi menjalani tugas. Padahal, tugas ekstra ini ia lakukan untuk mengenal karakter Si Kecil, sekaligus rutinitasnya sehari-hari di rumah bersama Si Kecil.

2.       Tidak menegaskan apa saja peraturan yang berlaku dan apa pula harpan Anda, hanya karena mempekerjakan seorang kerabat, misalnya. Padahal, siapa pun ia, seharusnya ada kesepakatan dari kedua belah pihak mengenai tugasnya sebagai pengasuh anak.

3.       Saat meninggalkan rumah, Anda lebih  sering pergi diam-diam daripada memberi ciuman sayang dan lambaian tangan buat Si Kecil. Selama Anda tak berada di rumah, sebaiknya secara berkala jalin kontak dengan si pengasuh untuk menanyakan perkembangan Si Kecil.

4.       Tidak meninggalkan nomor telepon yang mungkin dibutuhkan pengasuh baru, termasuk nomor ponsel Anda yang justru pasti dibutuhkannya saat dalam kondisi darurat.

5.       Tidak memberi tip sepantasnya saat pengasuh melakukan jasa besar. Percayalah, memberi perhatian ekstra bagi pengasuh merupakan hal yang tak bisa dinilai dengan uang. Anda wajib mempertahannya, karena dialah yang Anda jadikan orang kepercayaan untuk mengasuh Si Kecil. PASKARIA   

4 Langkah Temukan Pengasuh Jempolan!


“Dulu tak ada yang bisa memisahkan saya dari bayi pertama. Kami betul-betul tak terpisahkan. Baru menginjak bulan ke-10, saya dan suami menyadari bila sekian lama kami tak pernah lagi bermesra-mesraan.

Sejauh itu, saya hanya percaya kepada ibu yang sesekali datang mengulurkan bantuan saat saya harus ke dokter atau bila saya memintanya. Sampailah sautu malam kami benar-benar ingin pergi menikmati malam berduaan, sementara ibu tak bisa datang. Itulah kondisi yang akhirnya memaksa saya mencari pengasuh anak.

Pengasuh anak ini saya dapatkan atas rekomendasi teman-teman, dan sepintas ia benar-benar sosok yang menyenangkan. Namun, sebagai ibu baru yang begitu cemas, saya bolak-balik merasa perlu menelepon ke rumah, hanya untuk memastikan Si Kecil benar-benar sudah makan kenyang dan lainnya.

Malam itu kami pulang terburu-buru, karena saya yakin Si Kecil pasti rewel dan mencari-cari ayah-ibunya. Namun, dugaan saya meleset. Putri cilik saya tengah tertidur pulas. Pengasuhnya pun melaporkan jika mereka telah melewatkan waktu dengan gembira.”

Nah, jika Anda masih terbiasa menjadikan diri sepenuhnya sebagai ibu, akan sulit memupuk kepercayaan kepada seseorang untuk mengasuh buah hati tercinta. Padahal, Anda dan suami terkadang butuh waktu untuk berdua.

Oleh karena sulit merasakan ketenangan, apalagi romatisme selama seluruh waktu dipenuhi kecemasan soal Si Kecil, sisihkan sebagian waktu untuk sungguh-sungguh mencari pengasuh anak! Berikut kiat yang patut dipertimbangkan:

      Sempatkan Waktu Untuk “Berburu”.  Anggaplah ibu Anda atau ibu mertua tak bisa membantu dan pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA) berhalangan hadir di minggu ini jangan sungkan meminta tolong kepada kerabat atau sahabat. Program pendidikan komunitas bisa dijadikan narasumber. Mereka biasanya memiliki daftar siswa yang baru selesai menjalani pelatihan mengasuh anak. Informasi dari mulut ke mulut juga bisa diandalkan untuk menemukan pengasuh yang baik.

    Sempatkan Waktu untuk Mewawancarai. Begitu merasa menemukan calon pengasuh potensial, selidiki lebih jauh seperti apa kepribadiannya lewat interview singkat di telepon. Paling tidak Anda tahu latar belakangnya, pengalamannya di bidang pengasuhan anak, dan sudah memperoleh referensi dari mana saja. Ketika mengobrol dengan pemberi referensi, ajukan pertanyaan terbuka. Minta ia menceritakan apa yang diketahuinya tentang sosok si pengasuh. Begitu urusan beres dan merasa cocok dengan gaya pengasuhannya, selanjutnya jadwalkan wawancara di rumah. Selama pertemuan, amati bagaimana ia berinteraksi dengan Si Kecil. Ingat, Anda menginginkan orang yang senantiasa gembira saat berada bersama Si Kecil. Tak kalah penting, pengasuh pun setidaknya punya pengetahuan soal P3K. Keterampilannya menangani hal-hal darurat tentu menambah tenang pikiran Anda, kan? Gali pula cara-cara ia lakukan bila anak menolak makan atau saat Si Kecil rewel dan tak mau berhenti menangis. Agar ia tak merasa diinterogasi, ajukan sejumlah pertanyaan ini dalam suasana nonformal. 

       Buat Si Kecil & Pengasuhnya merasa nyaman. Sebelum Anda pergi meninggalkan rumah, pastikan pengasuh tahu persis situasi rumah. Saran pakar, sebelum si pengasuh benar-benar bekerja, ajak ia berkeliling rumah dan beri ia kesempatan berkenalan sekaligus berakrab-akrab dengan Si Kecil. Membuat anak terbiasa dekat dengan pengasuhnya akan memudahkan masa penyesuaian, sehingga tak perlu ada “kehebohan” di saat Anda mendadak terpaksa meninggalkannya di malam hari. Jangan lupa, tunjukkan dan jelaskan pula hal-hal kecil, seperti kunci di setiap pintu, sistem keamanan, maupun alarm. Tentu saja Anda patut menghargai waktu ekstranya dengan memberi bayaran meski ia belum mengasuh Si Kecil. Soal gaji, Anda wajib menegosiasikan jauh-jauh hari. Meski beragam, tak ada salahnya Tanya kiri-kanan, berapa kisaran gaji pengasuh di wilayah Anda tinggal. Bila Anda menginginkan pengasuh melakukan tugas lain di luar pengasuhan, bicarakan sejak awal. Namun, bila anak masih bayi, sebaiknya pikirkan lagi. Anda tentu tak ingin, kan, ia cemas memikirkan tumpukan cucian piring atau lantai yang belum disapu? Kondisikan agar ia hanya konsentrasi mengurus bayi. Jangan segan-segan pula melibatkan semua anggota keluarga melakukan tugas rumah, seperti menyapu rumah dan lainnya.

     Ketika harus keluar malam. Sebelum memutuskan pergi di malam hari, berikan nomor ponsel Anda dan suami kepada pengasuh. Begitu juga nomor-nomor lokal yang perlu dihubungi dalam keadaan darurat, seperti rumah sakit, pemadam kebakaran dan kantor polisi terdekat. Pastikan pula Anda memberi penjelasan mendetail soal jadwal Si Kecil yang harus diketahui pengasuh, seperti  jam Si Kecil harus minum susu dan jam ia harus ditidurkan. Bayi dan anak kecil adalah sosok hasil pembiasaan. Jadi, pastikan Si kecil merasa aman dan nyaman di tangan pengasuh. Bila Si Kecil terbiasa memeluk boneka beruangnya, biarkan ia tetap memeluk bonekanya selama Anda pergi. Begitu merasa yakin Si Kecil di tangan pengasuh, Anda pasti akan tenang meninggalkannya. Dan di saat tak bersamanya, jangan terkejut bila Si Kecil jadi bahan pembicaraan favorit Anda sepanjang waktu! PASKARIA