KlinikStrokeNusantara.com

Kamis, 25 September 2014

LEBARAN? Aduuuh! Itu berarti para baby sitter mudik alias pulang kampung. Padahal, dalam sebuah rumah tangga di kota besar seperti Jakarta, kegiatan sehari-hari tetap berjalan. Tidak semua orang mendapat cuti dari perusahaan.

Sedangkan baby sitter pulang antara satu hingga dua minggu. Alhasil cucian menumpuk, rumah berantakan, makanan suami serta anak terbengkalai, bingung mengurus balita, dan akhirnya emosi pun sering tidak terkendali.

Hal seperti itu pernah dialami Novita, ibu tiga anak, salah satu di antaranya masih balita. Dua tahun lalu, dia selalu kebingungan saat menjelang Idul Fitri. "Bukan apa-apa, baby sitter selalu izin pulang dua minggu. Kalau sudah begini saya bingung sekali. Apalgi ketika harus berangkat kerja. Untunglah ada mertua, jadi anak-anak bisa dititipkan," tutur Novita yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Jakarta Pusat.

Meski anak-anak sudah dititipkan, Novita tetap merasa kewalahan. Dia harus mencuci pakaian, menyetrika, memasak, dan membersihkan rumah. "Suami memang membantu, tapi terbatas pada membersihkan rumah. Karena kecapaian, emosi saya terkadang tidak terkendali. Jadilah saat Lebaran kita malah sering bertengkar," katanya.

Untunglah, kebingungan itu sekarang tidak lagi dialami. Anak pertama dan kedua sudah berusia delapan dan enam tahun sehingga bisa mulai membantu. Dan, yang terpenting, dia mendapatkan jalan keluar dengan menyewa baby sitter sementara (baby sitter infal) dari yayasan tenaga kerja yang dia ketahui dari seorang teman. "Biayanya memang lebih mahal dan kita harus memesan dua bulan sebelum Idul Fitri. Tapi, tidak menjadi masalah. Saya bisa bekerja dengan tenang, dan ank-anak pun lebih terperhatikan."

JASA YAYASAN
Menyewa baby sitter sementara ternyata juga dilakukan Memes, model dan penyanyi yang punya nama lengkap Meidyana Maemunah. Setiap Idul Fitri, katanya, dia, suami dan anak selalu merayakan di  Jakarta. "Keluarga orang tua saya dan suami memang tinggal di Jakarta, Jadi tidak perlu mudik," katanya ketika dihubungi Media beberapa waktu lalu. 

Tapi masalahnya, satu baby sitter yang biasa membantu mengurus anak bungsunya pulang kampung.



Pembantu sementara yang disewa Memes adalah para tenaga kerja wanita (TKW) yang sedang menjalani training atau menunggu keberangkatan ke luar negeri. Oleh sebab itu pelantun tembang Terlanjur Sayang ini mesti rela jika pembantu sementaranya tiba-tiba ditarik kembali karena harus berangkat ke luar negeri.


"Bagi saya tidak ada masalah. Tidak masalah juga dengan biaya yang lebih besar maupun perjanjian minimal hari menggunaan jasa. Dan, saya tidak kapok mesti pernah ada baby sitter pengganti yang tiba-tiba menghilang dengan membawa sejumlah uang, itu risiko," katanya.

Lebih lanjut Memes mengatakan, biasanya, puncak kesibukan di keluarganya hanya  terjadi beberapa hari menjelang Lebaran dan dua hari libur Idul Fitri. "Pada hari ketiga di bulan Syawal kami punya tradisi pergi keluar negeri atau ke Bali dan Puncak. Tahun ini kami menginap tiga hari di Puncak ,"tuturnya.

Agaknya, menginap di hotel selama beberapa hari memang menjadi pilihan bagi sebagian warga kota besar yang memilki uang lebih. Menurut Memes, dia sengaja menganggarkan dan mempersiapkan dana lebih besar pada saat Lebaran.

Sangat membantu
Menyewa jasa baby sitter selama Lebararn ternyata juga dilakukan ibu rumah tanga yang juga dikenal sebagai psikolog remaja Tika Bisono," Anak saya tiga orang dan masih balita. Tidak mungkin saya menangani sendiri semua pekerjaan rumah tanga dan kebutuhan anak-anak. Jadi, saya memilih menggunakan jasa pembantu inval atau sementara," katanya.

Tika sendiri tidak berharap terlalu banyak terhadap pembantu sementara yang disewanya,. Yang penting bisa membantu pekerjaan rumah tangga seperti cuci-mencuci, setrika, dan berbenah rumah.

Dari segi kualitas pekerjaan, menurut Tika, pembantu atau baby sitter sementara tidaklah semahir dan seterampil pembantu atau baby sitter permanen." Namun dalam keadaan sendirian saat menjelang Lebaran, keberadaan mereka dirasa  sangat membantu,. Lagi pula  saya pikir sekaligus berbagi rezeki dan membangun silaturahmi baru karena biasanya mereka membawa saudara atau kenalannya untuk menjadi pembantu di Jakarta," tambah Tika yang kini disibukkan dengan kegiatan mengasuh dua putri dan seorang putra. Mereka adalah Janis (5), Janika (4), dan Julian (1,5).

Selain menggunakan jasa baby sitter sementara. Tika mengaku menggunakan cara lain agar pembantu tetapnya cepat kembali Ke Jakarta. Cara yang menurut dia cukup ampuh adalah memberikan bonus di luar tunjangan hari raya bila mereka lebih cepat kembali bekerja. 

Sistem gotong royong
Jika Memes dan Tika tertarik mengunakan jasa baby sitter sementara, mantan peragawati Ratih Sanggarwati lebih senang menerapkan sistem gotong-royong. "Kebetulan kami keluarga besar, jadi bisa saling tolong menolong," katanya.

Soal kesibukan karena ditinggal baby sitter, Ratih mengatakan tidak masalah. Sebab, jauh-jauh hari dia sudah mengatur waktu kepulangan para baby sitter-nya. "Jadi, ada yang mudik duluan, ada yang pulang belakangan. Saya sendiri dan keluarga kan harus pulang ke Ngawi," katanya.

Karena kondisi seperti itu, maka Ratih mengaku tidak tertarik menggunakan jasa baby sitter sementara.

"Selain itu, ketrampilan mereka pasti tidak sebaik yang tetap. anak-anak saya juga belum akrab, sehingga kehadiran mereka tidak akan banyak membantu," kata Ratih yang memiliki tiga anak, dan masing-masing diasuh satu baby sitter. (Novi Ardiani/N-4)