KlinikStrokeNusantara.com

Minggu, 31 Agustus 2014

Efisiensi Babysitter

Di zaman sekarang ini, mengasuh anak tidaklah mudah. Sebagian orang tua membutuhkan bantuan orang lain agar dapat mengasuh anaknya. Terutama pasangan yang bekerja, baik suami maupun istri. Hal ini tak dapat disalahkan karena biaya hidup yang semakin tinggi harus dapat dipenuhi.

Pada masyarakat tradisional, banyak orang tua yang lebih mempercayai kakek-nenek si anak. Selain mereka adalah anggota keluarga, dapat dipastikan mereka menyayangi cucu-cucunya. Namun sayangnya, tak semua anak-anak tinggal dekat kakek-nenek. Apalagi bagi keluarga yang tinggal di kota besar, biasanya hanya bisa berkunjung sekali-kali ke tempat kakek-neneknya yang jauh di luar kota.  Maka cara lain pun harus ditempuh, misalnya dengan memperkerjakan seorang baby sitter atau pengasuh anak.

Di luar negeri, kebiasaan ini sudah belangsung lama sejak dahulu. Keluarga bangsawan ataupun orang-orang kaya memiliki baby sitter untuk mengasuh anak-anak mereka. Sedangkan di Indonesia, sekarang ini baru berlaku di kota-kota besar saja. Dengan makin banyaknya pasangan yang bekerja, semakin banyak pula tenaga baby sitter dibutuhkan.

Bila keluarga Anda memutuskan untuk menyerahkan pengasuhan anak di tangan baby sitter, maka harus dipertimbangkan dengan baik dari segala segi. Terutama mendapatkan baby sitter yang benar-benar memenuhi syarat, agar kelak tidak menyesal di kemudian hari. Hal terpenting adalah bagaimana menyeleksi orang yang berkepribadian baik, yang dapat dipercya, sehingga kita tak merasa cemas selama si anak dalam asuhannya. sebagian orang menyerahkan pilihan pada yayasan yang memberi jasa baby sitter. Tapi, alangkah baiknya bila Anda dapat memilih sendiri orang yang diinginkan. karena tak selamanya yayasan dapat menjamin  kualitas baby sitter yang ditunjuk. Tanpa yayasan pun Anda dapat mengambil baby sitter yang Anda butuhkan.

Pendidikan
Seorang baby sitter yang baik, selayaknya memiliki pendidikan yang cukup Prasyarat yang sering diajukan adalah minimal pernah belajar di sekolah lanjutan atas. Meskipun demikian banyak baby sitter yang berpengalaman tidak sampai lulus SMA, melainkan lulusan SD atau SMP. Yang penting mereka menjalani pendidikan sekolah formal.

Syarat ini diajukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, baby sitter yang berpendidikan mudah menerima pengarahan yang diberikan orang tua, dapat memahami keinginan orang tua dan tidak membandel. Sehingga kesalahpahaman antar orang tua dan baby sitter dapat dihindarkan. Dengan demikian terjalin kerjasama yang meneyenangkan antara dua pihak tersebut.

Kedua, baby sitter yang berpendidikan dapat dipastikan tidak hanya mampu mengasuh anak, tapi juga memberikan pelajaran kepada anak-anak. Misalnya mengajarkan kepada si anak apa yang benar dan salah atau apa yang baik dan buruk. Selain  itu bila si snak mengalami kesulitan pelajaran yang didapat di sekolah, baby sitter akan bisa membantunya, sehingga mereka bertambah pintar. Jadi, baby sitter secara tak langsung menjalankan fungsi sebagai guru privat.

Ketiga, baby sitter yang berpendidikan juga berfungsi sebagai pengganti peran orang tua yang sedang bekerja. Baby sitter tersebut bisa mengajak anak-anak bermain dan bercanda sebagaimana yang dilakukan oleh orang tua mereka. Sehingga anak-anak tidak merasa kehilangan orang tua dan kasih sayang yang mereka butuhkan. Anak-anak tetap terjaga dan terkendali, karena baby sitter akan mengawasi mereka dengan baik.

Dengan pendidikan  bekal yang cukup itulah yang memberikan nilai tambah kepada baby sitter sehingga orang tua bisa melepaskan pengasuhan anaknya kepada mereka. Sebab, kemampuan baby sitter di atas kemampuan para pembantu rumah tangga biasa yang hanya tahu bekerja secara fisik. Kebanyakan pembantu hanya bisa memandikan dan memberi makan anak-anak tanpa memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan agar anak-anak tetap berkembang sesuai dengan keinginan orang tua mereka. Selain itu, baby sitter yang berpendidikan lebih punya wibawa agar anak anak menghormati apa yang dikatakan atau dianjurkannya.

Kasih sayang
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah karakter dari baby sitter. Baby sitter yang baik bukan hanya pandai, bertanggung jawab dan setia, tapi juga harus memiliki cukup kasih sayang untuk anak-anak asuhannya. Jangan memilih orang yang hanya menganggap baby sitter adalah suatu pekerjaan yang tersedia baginya, melainkan memilih orang yang mencintai pekerjaan baby sitter karena ia menyayangi anak-anak.

Sebagai pengganti orang tua di rumah, maka sepatutnyalah baby sitter tersebut memberikan kasih sayang yang setara dengan kasih sayang orang tuanya. Sehingga anak-anak tidak merasa terlantar dan kehilangan orangtuanya. Anak-anak dapat melupakan ketidahadiran orang tua selama mereka menerima perhatian dan limpahan kasih sayang yang mereka butuhkan.

Baby sitter yang mampu menyayangi asuhannya sebagaimana anak-anak sendiri tentu akan memberikan perhatian yang maksimal. Ia akan berusaha membuat anak-anak bahagia. Bahkan bila terjadi sesuatu yang menimpa anak-anak, ia akan lebih merasa cemas dan berupaya mengatasi hal tersebut sebaik mungkin demi mengurangi penderitaan anak-anak asuhannya.

Berbeda bila baby sitter yang mengasuh adalah seorang yang judes, mudah marah dan tidak sabar. Anak-anak justru akan merasa sedih dan tertekan, atau bertambah nakal untuk melampiaskan kekecewaanya karena kurang bahagia. Baby sitter tersebut akan semakin sulit mengasuh mereka kerena ia tidak memahami bagaimana perasaan mereka yang sesungguhnya. Akibatnya, perkembangan anak bisa menyimpang, ada yang semakin nakal, ada yang semakin pendiam dan tidak aktif dan sebagainya. Mereka tak ubahnya seperti anak-anak kucing yang tersesat.

Jadi, dengan kata lain, bila orang tua bekerja, dengan sendirinya perkembangan jiwa si anak berada di tangan baby sitter. Kalau salah memilih baby sitter tentu akan berakibat fatal bagi pertumbuhan mereka. Bibit yang baik tanpa pupuk yang baik, belum tentu menjadi tanaman yang baik. Karena itulah memilh baby sitter tidak boleh sembarangan demi kebaikan anak-anak kita.

Beberapa saran
Meskipun baby sitter adalah orang yang bekreja pada Anda, janganlah memperlakukan mereka seperti pembantu rumah tangga. Misalnya diperintah ini-itu seperti budak. Seorang pengasuh baby sitter adalah pengasuh anak, pekerjaannya antara lain berhubungan dengan kepentingan si anak. Tak perlu ditambah kecuali atas dasar kerelaan si baby sitter.

Selain itu, baby sitter memang berbeda dengan pembantu rumah tangga. Mereka lebih berpendidikan, tak jauh beda dengan kita sendiri. Sikap yang pantas adalah memperlakukan mereka seperti seorang bawahan di kantor atau lebih baik lagi dianggap sebagai seorang teman baik. Karena kepada baby sitter, kita bisa bertukar fikiran dan berkomunikasi terutama mengenai kepentingan si anak.

Sayangnya, di Indonesia masih banyak orang yang meperlakukan baby sitter dengan tidak semestinya. Kurang dihargai dan diremehkan hanya karena mereka digaji untuk bekerja pada kita.Yang lebih tampak adalah baby sitter seperti seekor bebek yang mengekor kemana saja. Padahal di luar negeri, biasanya baby sitter tidak diberi seragam. Mereka diperlakukan dengan baik seperti keluarga sendiri karena mereka juga berfungsi sebagai orang tua tambahan.

Namun bagaimanapun selama kebutuhan baby sitter belum terlalu mendesak, lebih baik Anda menitipkan anak-anak kepada salah satu anggota kelaurga, misalnya adik, kakak atau pun orang tua. Selain itu, walaupun Anda adalah pasangan yang bekerja, tapi masih tetap menjadi orang tua. Karena itu harus memberikan perhatian dan kasih sayang semaksimal mungkin kepada anak-anak. Dengan demikian, Anda tidak akan kehilangan komunikasi antara orang tua dan anak sebagaimana layaknya sebuah keluarga. (Muthiah.A)    

 

Si Kecil Aman Bersama Babysitter

Jasa baby sitter seringkali sangat membantu Anda di saat-saat sibuk, salah satunya saat Lebaran. Namun, meski baby sitter adalah tenaga yang sudah terlatih, tak ada salahnya Anda menyakinkan kembali tingkat keamanan bayi dengan beberapa tips berikut:

Beri pelatihan P3K
Diskusikan dengan baby sitter Anda berbagai hal yang dapat membuat bayi terluka atau menangis dengan alasan yang tidak biasa. Misalnya jenis-jenis makanan yang dapat membuat bayi tersedak (kacang, anggur, burger, permen, mainan yang kecil-kecil, atau balon). Tekankan agar jangan sekali-kali baby sitter memberi makanan atau barang-barang tersebut pada bayi Anda. 

Tunjukkan daftar nomor telepon
Tunjukan pada baby sitter letak atau tempat menyimpan tabung pemadam kebakaran, kotak P3K, lampu senter, daftar nomor telepon yang dapat dihubungi segera dan beritahu rute jalan yang dapat ditempuh jika terjadi hal-hal yang membahayakan di rumah, sementara Anda dan suami tidak ada di rumah.

Tutup pintu kamar mandi
Tegaskan pada baby sitter untuk selalu menutup rapat pintu kamar mandi serta toilet. Beri tahu juga agar baby sitter jangan sampai meninggalkan bayi atau balita sendirian di kamar mandi setelah buang air atau mandi.

Keamanan bayi saat tidur
Yakinkan bahwa baby sitter menaruh bayi di tempat tidur dengan cara yang benar. Beri tahu agar tempat tidur bayi harus selalu bersih dan bebas dari berbagai macam barang yang dapat menganggu kenyamanan tidur bayi (N) Intan

Kamis, 28 Agustus 2014

De' Neny: Kisah Asmara Pengasuh dan Bos

Cinta memang tidak mengenal status sosial. Buktinya seorang majikan dan pengasuhnya terpaut jalinan cinta yang hangat. Saksikan kisahnya dalam film De' Neny di Indosiar.

SERIAL yang berdurasi 30 menit ini mengisahkan seorang pengasuh anak (baby sitter) yang seksi dan suka berdandan. Berawal ketika Neny yang di PHK dari salon tempatnya bekerja, karena Deny pacar sekaligus bos di salon itu punya pacar lagi. Dengan tas make-up miliknya, Neny berusaha menawarkan jasa salonnya door to door.

Siapa menyangka akhirnya Neny masuk ke rumah Ferdy, produser sinetron dan film terkenal kebetulan Ferdy sedang mencari pengasuh untuk ketiga anaknya; Alia, Ariel dan Andien. Neny tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Awalnya Ferdy tidak setuju Neny jadi pengasuh anak-anaknya, karena kurang meyakinkan. Tapi ternyata anak-anaknya justru suka dan cocok dengan Neny. Ferdy pun tak bisa berbuat apa-apa. Mulailah kehidupan Neny sebagai pengasuh dengan segala liku-liku kelucuannya.

Bak Kisah Cinderella
Di samping harus menghadapi ulah anak-anak Ferdy, Neny juga harus menghadapi sikap Dee Dee, sekretaris Ferdy yang sudah lama naksir berat terhadap bosnya. Dee Dee cemburu karena hubungan Neny dengan Ferdy dan anak-anaknya sangat dekat. Dee Dee yang berpendidikan tinggi dan berkelas itu juga tak suka dengan Neny yang dinilainya berpendidikan rendah. Ada lagi Robin, pelayan senior dalam keluarga Ferdy yang sangat membenci Dee Dee dan lebih pro kepada Neny.

Dengan masuknya Neny ke rumah keluarga Ferdy, otomatis membuat orang-orang dekatnya juga ikut masuk dalam komunitas Ferdy. Ada Mamih Pe, ibunya Neny yang nyentrik, tukang makan dan sedikit materialistis serta Omah Yeti, nenek Neny yang funky dan pikun. Mereka mendukung Neny merebut hati Ferdy. Ternyata usaha mereka tidak bertepuk sebelah tangan, Ferdy jatuh hati pada Neny.

Liku-liku percintaan ala Cinderella ini dikemas sepanjang 78 episode dan ditayangkan mulai tangal 24 September, setiap Senin-Jumat jam 19.30 WIB. Serial De' Neny merupakan adaptasi The Nanny garapan Sony Television Amerika.

Di negara George W Bush serial ini menduduki top rating selama sebelas tahun. Tidak mengherankan jika serial ini diadaptasi di 15 negera. Diantaranya; Turki, Argentina, Rusia, Yunanai, Polandia dan sekarang giliran Indonesia. Indosiar yang memiliki copy right tayangan ini untuk Indonesia mengubah judulnya menjadi De' Neny. Serial yang dikemas dalam sinetron komedi ini diramaikan para bintang tamu; Surya Saputra, Betrand Antolin, Mona Ratuliu, bahkan mantan pebulutangkis nasional, Ricky Subagja. (Andy/foro: Dok. AIVM)